Sama halnya dengan oli mesin mobil, bahan bakar juga sangat berpengaruh pada ketahanan dan performa mobil. Oleh karena itu, pemilihan bahan bakar tidak bisa disepelekan. Namun, masih banyak pengendara yang kurang mengetahui atau lupa betapa pentingnya menyesuaikan jenis bahan bakar dengan mesin mobil. Padahal, menggunakan bahan bakar yang kurang sesuai dapat menimbulkan sederet risiko.
Jika Anda pengguna mobil produksi lima tahun terakhir, tetapi masih menggunakan bahan bakar dengan oktan di bawah 91, maka dalam jangka panjang, risiko knocking atau ngelitik dapat terjadi pada kendaraan Anda. Mengapa demikian?
Penjelasannya cukup sederhana. RON atau bilangan oktan merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Campuran udara dan bensin juga dapat terbakar secara spontan sebelum dibakar oleh percikan api dari busi. Jika mesin dengan kompresi tinggi dan menggunakan bahan bakar dengan RON rendah, maka kemungkinannya campuran gas akan terbakar atau meledak bukan karena percikan api dari busi. Hal inilah yang sering dikenal dengan istilah ngelitik atau knocking.
Knocking akan membuat energi yang dibangkitkan oleh mesin mobil menjadi tidak optimal. Bahkan kasus yang lebih buruk, knocking dapat membuat piston rusak dan berlubang. Di samping itu, knocking yang mengakibatkan tenaga tidak keluar dengan optimal juga dapat membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda menggunakan bahan bakar berkualitas yang sesuai dengan jenis mobil. Jenis BBM yang sesuai dengan mobil sebenarnya juga sudah tertera pada buku manual. Melansir dari otomotif.bisnis.com, jika Anda pengguna mobil seperti Toyota Kijang Innova, sebaiknya pilih BBM yang memiliki oktan 92. Sementara, kendaraan berasio kompresi 10.1 hingga 11.1 seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Daihatsu Xenia cocok untuk menggunakan bahan bakar beroktan 95.
Harga bahan bakar yang berkualitas memang cenderung mahal, tetapi sebanding dengan manfaatnya. Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai standar, kinerja kendaraan akan meningkat, mesin pun menjadi lebih awet, dan penggunaan bahan bakar pun sebenarnya jadi lebih hemat.