Jika bicara soal truk, Anda mungkin sudah mengenal truk canter terbaru atau yang biasa digunakan untuk mengangkut sampah. Namun demikian, bagaimana halnya dengan truk loader? Apa Anda sudah pernah mendengarnya? Jika belum, coba cek detailnya berikut ini, ya!

Truk loader bukanlah truk yang biasa Anda lihat di jalan raya. Bahkan Anda mungkin tidak bisa membeli truk bekas ini dengan mudah seperti truk lain pada umumnya. Truk loader merupakan salah satu kendaraan yang termasuk ke dalam alat berat. Fungsinya adalah untuk mengangkut material dalam jumlah besar seperti kerikil, tanah, batu, pasir, dan lain sebagainya dari satu titik ke titik lain. Anda bisa menemukan truk ini di berbagai industri seperti pertambangan, konstruksi, dan juga perkebunan. Nah, mengingat truk ini harus menahan beban berat setiap kali beroperasi, tentu ban yang digunakan pun beraneka macam. Berikut tiga pola ban yang biasa digunakan oleh truk loader:

  1. Pola Kembang LUG. Ban dengan pola ini memiliki ciri khas pada permukaan ban-nya yang bergerigi sehingga menimbulkan pola seperti garis zig-zag. Konon, ban pola ini sangat cocok untuk penggunaan traksi. Traksi sendiri merupakan sebuah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip. Semakin dalam pola zig-zag dalam permukaan ban-nya, maka semakin baik pula alat berat tersebut dalam melakukan traksi. Biasanya, ban dengan pola kembang LUG tidak cocok untuk permukaan beton atau daerah berumput karena bisa menyebabkan ban menjadi menipis.
  2. Pola Kembang Industrial LUG. Berbeda dengan pola kembang yang memiliki ciri khas seperti bentuk garis zig-zag, ban dengan pola kembang industrial memiliki 2 cakram atau garis yang saling bersinggungan satu sama lain tetapi tidak berhubungan. Jika dibandingkan dengan pola kembang, pola kembang industrial memiliki tekanan yang cenderung lebih rendah (meski tetap besar) pada permukaan tanah. Ban dengan pola ini merupakan ban yang sangat multi fungsi karena bisa digunakan pada permukaan tanah yang lunak, permukaan beton, atau bahkan di jalan raya.
  3. Pola Turf. Jika dua pola ban yang sudah dibahas sebelumnya memiliki cakram atau garis yang tidak banyak, maka dalam pola turf yang berlaku adalah sebaliknya. Ban dengan pola turf memiliki jumlah cakram yang sangat banyak dan berukuran kecil sehingga cenderung memberikan tekanan yang renda pada permukaan tanah. Oleh sebab itu, ban dengan pola ini lebih cocok digunakan pada permukaan beton yang keras dan juga untuk di area berumput.

Tentu, setiap pola ban ini memiliki keunggulan masing-masing dalam setiap bidang. Untuk itu, Anda harus jeli saat memilih pola ban yang diinginkan dan dibutuhkan. Semoga membantu!