Tahukah Anda bahwa kebanyakan penyakit kelamin tidak memiliki gejala atau tanda? Naasnya, gangguan-gangguan kesehatan tersebut tetap dapat berpindah atau menyebar ke orang lain ketika pengidapnya melakukan hubungan seksual. Itulah kenapa orang-orang yang sudah aktif secara seksual wajib melakukan pemeriksaan medical check up lengkap untuk mendeteksi bibit penyakit kelamin. Lalu, apa saja sih contoh macam penyakit kelamin yang paling sering dihadapi oleh perempuan?
Yuk, temukan jawabannya dalam artikel ini!
HPV
HPV atau human papillomavirus adalah satu macam penyakit kelamin yang paling banyak diderita oleh perempuan. Menurut Healthline, penyakit ini disebabkan oleh kelompok virus human papillomavirus ketika dua manusia atau lebih melakukan kontak seksual langsung, seperti seksual vaginal, anal, juga oral.
Selain itu, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, memiliki sistem imun yang melemah, serta memiliki pasangan seksual yang mengidap HPV juga merupakan sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan seorang perempuan terpapar HPV.
Gonore
Dikenal juga dengan nama kencing manis, gonore adalah penyakit kelamin lain yang biasa diidap oleh seorang perempuan yang sudah aktif secara seksual. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang masuk ke dalam tubuh seorang individu melalui uretra, tenggorokan, vagina, anus, saluran reproduksi wanita, ataupun mata.
Menurut Healthline, penyakit kencing manis dapat menjangkiti manusia dari berbagai kelompok usia. Meski begitu, mayoritas penderita gonore adalah remaja dan orang dewasa berusia 15 sampai 24 tahun. Serupa dengan HPV, gonore juga dapat mudah menjangkiti orang yang berhubungan seksual tanpa pengaman, berhubungan seksual dengan penderita gonore, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, atau juga pernah teridap infeksi menular seksual dan infeksi melalui darah (STBBI).
Klamidia
Sama seperti gonore, klamidia juga merupakan penyakit kelamin pada perempuan yang disebabkan oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Bakteri ini biasanya menempel pada keputihan perempuan atau air mani laki-laki, yang kemudian dapat berpindah ke orang lain saat keduanya melakukan kontak dengan kelamin sang pasangan.
Menurut statistik, perempuan punya risiko terkena klamidia dua kali lebih besar dibanding pria. Faktor-faktor risikonya pun sama seperti dua penyakit sebelumnya, seperti tidak memakai pengaman saat melakukan hubungan seksual, memiliki pasangan seksual lebih dari satu orang, serta punya rekam medis klamidia atau penyakit kelamin lainnya.
Itulah dia beberapa macam penyakit kelamin yang umum diderita perempuan setelah aktif melakukan hubungan seksual. Oleh sebab itu, jangan luput buat rutin melakukan tes kesehatan, ya!