Akiyoshi Rikako selalu menjadi penulis yang punya tempat istimewa di hati saya. Saya bukan seorang pembaca yang menikmati kisah-kisah thriller bercampur detektif; saya adalah pembaca yang lebih senang disuguhi dengan cerita manis, romantis, dan penuh slice of life ala genre Young Adult. Dan Akiyoshi Rikako menjadi pengecualian di antara deretan penulis buku romantis yang bukunya selalu saya buru setiap kali karya terbarunya terbit. Meski karyanya selalu penuh misteri dan berbau pembunuhan, entah mengapa saya suka.
Jadi, ketika Penerbit Haru mengumumkan bahwa mereka akan menerbitkan buku terbaru Akiyoshi yang berjudul Holy Mother, tentu saja buku ini langsung masuk daftar incaran saya. Setelah dibuat terpukau dengan Girls In The Dark dan The Dead Returns, saya yakin bahwa buku baru Akiyoshi ini tidak akan mengecewakan saya. Terlebih, penulisnya sudah memperingatkan bahwa bukunya akan berbeda dengan dua buku sebelumnya, karena ia mengkhususkan untuk pembaca dewasa (GITD dan TDR untuk remaja). Tentu, buku Holy Mother akan lebih gelap dan lebih eksplisit dari segi gaya penulisan.
Dan saya tidak salah. Saya sama sekali tidak salah telah menetapkan ekspektasi tinggi terhadap buku ini. Holy Mother ditulis dengan sangat rapi, nyaris tidak ada plot-hole, seluruh detail hint tersebar di setiap bagian, dan semua teka-teki dijawab layaknya bom di akhir cerita.
Nah, sebelum saya mulai ulasan yang sungguh tidak berfaedah ini, simak dulu sinopsis yang tertulis di balik buku Holy Mother:
Terjadi pembunuhan mengerikan terhadap seorang anak laki-laki di kota tempat Honami tinggal. Korban bahkan diperkosa setelah dibunuh.
Berita itu membuat Honami mengkhawatirkan keselamatan putri satu-satunya yang dia miliki. Pihak kepolisian bahkan tidak bisa dia percayai.
Apa yang akan dia lakukan untuk melindungi putri tunggalnya itu?
Sejak awal buku, pembaca akan diperkenalkan dengan dua keluarga. Pertama adalah keluarga Honami yang tinggal bersama anak perempuannya Kaoru. Kedua adalah keluarga Makoto Tanaka, siswa SMA yang tinggal bersama kedua orangtuanya. Perlahan-lahan, pembaca akan ditarik untuk mengenali kedua keluarga ini. Bagaimana latar belakangnya, ketakutannya, bahkan rahasia tergelapnya. Honami digambarkan sebagai seorang perempuan yang berjuang melawan kemandulan dan pada akhirnya berhasil melahirkan seorang anak perempuan sementara Makoto digambarkan sebagai sosok yang dekat dengan anak-anak.
Sepintas, tidak ada yang menarik dari kedua keluarga ini. Sampai pada akhirnya ada sebuah benang yang menyatukan mereka. Hal apakah yang menyatukan mereka? Saya tidak akan memberikan spoiler kepada kalian karena khawatir akan mengurangi kesenangan membaca.
Yang saya suka dari buku ini adalah cara Akiyoshi menggambarkan dua keluarga yang sama sekali terpisah menjadi satu jalinan kisah yang menarik untuk diikuti. Kisahnya rapi, setiap bagian ditulis secara sempurna, adegan pembunuhan dituliskan secara gamblang (dan bisa membuat mual jika pembaca tidak kuat), dan pembaca tidak akan bisa menebak ke mana kisah ini akan dibawa oleh penulis.
Judul Holy Mother yang digunakan oleh Akiyoshi Rikako pada akhirnya membawa pemahaman khusus setelah saya menyelesaikan buku ini. Saya mau tidak mau paham, mengapa kata ‘Holy Mother’ dipilih untuk menjadi judul buku ini. Sebab pengorbanan seorang ibu untuk anak perempuannya tidak main-main. Benar-benar ‘holy mother’ !
Perasaan saya benar-benar campur aduk begitu sampai di halaman terakhir buku. Twist-nya benar-benar gila dan membuat saya harus membolak-balik halaman untuk memahami keseluruhan cerita. Sambil heboh menganalisis cerita, saya bahkan sampai heboh bicara dengan diri sendiri:
“Perasaan tadi…”
“Did she really—is this actually—“
“Anjir! Gue ketipu. Jadi si anu—“
“WTF bukannya si—“
Dijamin, kamu juga bakalan mengalami hal yang sama ketika baca buku ini!
Oh iya, jangan kaget ketika menemukan fakta bahwa Akiyoshi justru membeberkan siapa sosok dibalik kasus pembunuhan yang menggegerkan kota di beberapa bab awal. Akan ada ledakan yang lebih ‘wah’ lagi yang akan diberikan Akiyoshi 😉
Penasaran dengan Holy Mother karya Akiyoshi Rikako ini? Yuk, baca!