Sampai saat ini, ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi nyeri sendi dan otot. Contohnya penggunaan obat-obatan untuk meredakan gejalanya. Selain itu, ada juga alternatif tanpa konsumsi obat yang disebut sebagai terapi TENS. Alat ini membantu mengatasi nyeri dengan menggunakan rangsangan saraf listrik yang aman bagi manusia.
Selain menggunakan alat tersebut, beberapa juga memilih untuk menggunakan obat, terutama untuk nyeri yang masih bisa ditangani. Obat-obatan ini bisa Anda dapatkan dengan mudah di pasaran tanpa harus dengan resep dokter sekalipun. Lalu, apa saja ya jenis obatnya?
Paracetamol
Bicara soal obat pereda nyeri sendi dan otot, paracetamol bisa dibilang varian yang paling banyak dikonsumsi. Terutama untuk pereda nyeri sendi dan otot ringan yang tidak diikuti dengan pembengkakan. Ditambah lagi, paracetamol juga bisa mengatasi rasa sakit karena kondisi lainnya. Misal kram menstruasi, sakit kepala, sakit gigi, hingga meredakan demam.
Meskipun paracetamol bisa Anda beli dengan bebas tanpa harus pakai resep dokter, pastikan bahwa Anda mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang dianjurkan, ya!
Obat Golongan Pelemas Otot
Terdapat pula golongan obat pelemas otot yang secara spesifik memang ditujukan untuk meredakan kaku, nyeri, maupun tegang yang dialami oleh otot. Contohnya eperisone, yang bisa dibilang obat pelemas otot yang paling sering digunakan.
Sering kali, obat pelemas otot dikonsumsi bersama dengan jenis obat pereda nyeri lainnya. Hanya saja, berapa lama pengobatan dan dosis obatnya tetap harus mengikuti anjuran dokter.
Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS)
Ada beberapa jenis obat nyeri sendi yang masuk ke dalam golongan obat ini, seperti ibuprofen, aspirin, dan naproxen. Golongan obat OAINS ini bisa bantu atasi nyeri sendi dengan tingkat intensitas sedang hingga berat.
Hanya saja, penggunaan obat golongan OAINS idealnya tetap dilakukan sesuai petunjuk dari dokter atau apoteker, bahkan meskipun obat-obatan jenis ini umum digunakan. Soalnya, obat golongan OAINS punya beberapa efek samping, apalagi untuk penggunaan dalam jangka panjang.
Opioid
Dalam kondisi di mana nyeri sendi dan otot begitu parah sehingga tidak bisa diatasi paracetamol ataupun OAINS, dokter bisa meresepkan obat golongan ini. Contoh obat golongan opioid misalnya morfin, oxycodone, dan hydrocodone.
Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat golongan opioid ini hanya bisa dilakukan di bawah pengawasan dokter. Tujuannya adalah untuk mencegah risiko ketergantungan dan penyalahgunaan obat.
Capsaicin
Di samping obat minum, pereda nyeri sendi dan otot juga ditemukan pada obat oles yang mengandung capsaicin. Terutama jika nyeri sendi dan otot dipicu oleh radang sendi.
Pasalnya, capsaicin dapat bekerja dengan memblokir zat pengirim sinyal rasa sakit ke otak. Di samping itu, capsaicin juga bisa memicu pelepasan endorfin yang dapat membantu menahan rasa sakit. Meski demikian, krim oles yang mengandung capsaicin dapat mengakibatkan sensasi panas, perih ataupun menyengat pada bagian kulit yang diolesi.
Itu tadi beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri yang ringan. Sementara bila nyeri tersebut masih berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera kunjungi dokter dan pertimbangkan untuk menggunakan terapi TENS, yang bisa Anda dapatkan info lebih lanjutnya pada tautan berikut https://www.omronhealthcare-ap.com/id/category/13-pain-therapy.