Girls, tahukah kamu, kalau pada fase menstruasi, ternyata ada empat hormon yang mengaturnya, loh. Mulai dari; hormon estrogen, progesteron, luteinizing (LH), dan perangsang folikel (FSH). Melansir dari SehatQ, keempat hormon ini berperan penting dalam proses reproduksi sehingga apabila terdapat gangguan pada masing-masing hormon maka bisa memengaruhi kesuburan.
Yuk, cari tahu selengkapnya terkait empat hormon tersebut di artikel ini!
Hormon Estrogen
Mengutip Siloam Hospital, hormon estrogen merupakan salah satu hormon yang dihasilkan oleh wanita. Hormon ini berperan penting dalam mematangkan sel telur serta membantu pertumbuhan dan perkembangan organ seksual. Hormon ini juga merupakan satu dari dua hormon yang digunakan dalam kontrasepsi hormonal untuk mencegah kehamilan dan meringkankan nyeri menstruasi.
Hormon estrogen sendiri terdiri dari tiga jenis, yakni:
- Estrone, banyak diproduksi pada wanita menopause.
- Estriol, hormon yang berfungsi mengatur siklus menstruasi sekaligus menjaga ketebalan dinding rahim untuk menyiapkan kehamilan.
- Estradiol, hormon yang dilepaskan selama kehamilan guna menjaga kondisi rahim, persiapan kelahiran, dan menyusui.
Beberapa fungsi hormon estrogen adalah sebagai berikut:
- Menunjang kehamilan,
- Mengatur siklus menstruasi,
- Memicu munculnya tanda menopause,
- Membantu menjaga kesehatan jantung.
Hormon Progesteron
Sama halnya dengan estrogen, hormon progesteron pun banyak ditemukan di dalam tubuh wanita. Hormon ini biasanya diproduksi oleh korpus luteum dan kelenjar adrenal, sementara di ovarium diproduksi tubuh setelah ovulasi.
Adapun fungsi dari hormon ini adalah:
- Menyiapkan rahim sebagai tempat bertumbuhnya janin selama kehamilan,
- Mengatur ovulasi pada tubuh wanita.
- Merangsang kelenjar susu pada payudara supaya memproduksi ASI,
- Meningkatkan gairah seksual wanita.
Hormon Luteinizing (LH)
Sementara, hormon luteinizing (LH) memiliki peranan yang cukup penting dalam siklus menstruasi wanita. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari atau hipofisis di bagian otak. Dalam fase menstruasi, hormon satu ini merangsang folikel ovarium sehingga dapat menghasilkan sel telur.
Biasanya, kadar hormon LH bisa meningkat ketika wanita menstruasi serta setelah menopause. Namun, apabila kadarnya terlalu tinggi malah dapat menyebabkan masalah sistem reproduksi. Untuk itu, harus dicek kalau mengalaminya.
Hormon Perangsang Folikel (FSH)
Sama dengan hormon LH, hormon perangsang folikel (FSH) juga diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan berperan dalam sistem reproduksi wanita. Hormon ini dapat membantu mengendalikan produksi sel telur di ovarium serta siklus menstruasi.
Kalau kadar hormon FSH ini rendah di tubuh, maka berarti wanita tidak mengalami ovulasi akibat adanya gangguan di bagian kelenjar hipofisis dan bisa pula menandakan kehamilan. Sebaliknya, jika hormon FSH tinggi menandakan wanita sedang memasuki masa menopause, ada tumor di kelenjar hipofisis, hingga gejala sindrom turner.
Itu dia empat hormon yang mengatur siklus menstruasi pada wanita. Sudah tahu kan sekarang?